Jumat, 20 Mei 2011

KEUTAMAAN DAN KEKUATAN DZIKRULLAH


• Dzikir (wiridan) pengarang (Ulama besar) kitab-kitab terkenal, antara lain Ihya Ulumuddin, Sang Hujjatul Islam, Imam Al-Ghozali :
1. Hari Ahad membaca

Yaa Hayyu Yaa Qoyyum 1000 x
2. Hari Senin membaca

Laa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim 1000 x
3. Hari Selasa membaca

Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad 1000 x
4. Hari Rabu membaca

Astaghfirullaahal ‘adziim 1000 x
5. Hari Kamis membaca

Subhaanallahil ‘adziim 1000 x
6. Hari Jum’at membaca

Yaa Allah 1000 x
7. Dan Hari Sabtu membaca ,

Laa ilaaha illallah 1000 x
(Dikutip dari buku Tim Redaksi YAASIN TAHLIL dan ISTIGHATSAH, Penerbit: PT Karya Toha Putra, Semarang.)

Nabi termulia, Rasul paling Agung, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW bersabda:
“Maukah saya tunjukkan tentang penyakitmu dan obatnya ?
Sesungguhnya penyakitmu itu adalah perbuatan dosa dan obatnya adalah Istighfar” (HR. Dailami)

Dari Sa’d Ibnu Abu Waqqash ra yang menceritakan:
“Ketika kamu berada dihadapan Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Apakah seorang diantara kalian tidak mampu menghasilkan 1000 (seribu) kebaikan setiap harinya?” Maka ada seseorang dari kalangan orang-orang yang duduk bersamanya bertanya: “Bagaimana caranya untuk menghasilkan 1000 (seribu) kebaikan?” Nabi SAW bersabda: “Hendaknya ia membaca 1000 (seribu) kali tasbih, maka dicatatkan baginya 1000 (seribu) kali kebaikan atau dihapus darinya 1000 (seribu) kesalahan (dosa).” (HR. Muslim)

Dari Abdullah Ibnu Mas’ud ra, menceritakan:
“Rasulullah SAW menyukai berdo’a sebanyak 3 (tiga) kali dan beristighfar 3 (tiga) kali.: (HR Abu Daud)

Dari Syaddad Ibnu Aus ra, menceritakan bahwa Nabi SAW bersabda setentang Sayyidul Istighfar:
“Raja Istighfar ialah ucapan seorang hamba: Allahumma anta robbi la ilaha illa anta khalaqtani wa ana abduka wa ana ala abdika wawa’dika maaststatho’tu audzubika min sari maa sona’tu abu ulaka bini’matika alayya wa abu ulaka bini’matika alayya wa abu u’bidzambi faqfirli fainahu layaghfirudzunuuba illa anta. Barang siapa yang mengucapkannya disiang hari dengan penuh keyakinan lalu ia mati (meninggal dunia) para siang hari itu juga sebelum petang hari maka ia termasuk ahli Syorga. Barang siapa yang mengucapkannya dimalam hari dengan penuh keyakinan kepada-Nya, lalu ia meninggal sebelum pagi hari maka ia termasuk ahli Syorga.” (HR Bukhari)

• Dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang mengucapkan ketika keluar dari rumahnya: Bismillahi Tawakaltu ‘alallahu, wa laa haula walaa quwwwata illa billa, dikatakanlah untuknya:
“Cukuplah itu untukmu, engkau diberi petunjuk dan dipelihara. Dan Syetan akan menyingkir.” (HR. Abu Daud, Nasai dan Turmudzi)

• Hadist dari Abi Hurairoh ra, Nabi SAW bersabda:
“Tidak sempurna wudhu orang yang tidak menyebut nama Allah (Bismillahirrohmanirrohiim) dipermulaannya.” (HR. Abu Daud)

• Dari Umar Ibnu Khathab ra, katanya bersabda Rasulullah SAW:
“Tidak seorangpun diantara kamu yang berwudhu lantas disempurnakannya wudhunya itu, kemudian ia mengucapkan: Ashaduan laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasuluh. Melainkan akan dibukakan untuknya pintu Syurga yang delapan, ia boleh masuk dari pintu mana saja yang dikehendakinya.” (HR. Muslim)

• Dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang membaca ketika mendengar Adzan: Allahumma robba haadzihid dawatit taammati wash shalaatil qodimmati aati Muhammadanil wasiilata wal fadhiilata wab’atshu maqoomam mahmudamil ladzii wa ‘attahu, wajiblah untuknya syafaatku.” (HR. Jama’ah)

• Dari Abi Umamah, ujarnya:
“Sesungguhnya Nabi SAW berkata: Barangsiapa yang membaca ayat kursi dibelakang tiap-tiap sholat tidak ada lagi yang menghalanginya masuk syorga, kecuali mati.” (HR. An-Nasai dan Thabrani)

• Hadist dari Ali bin Abi Thalib ra dinyatakan:
“Bahwasanya Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang membaca ayat kursi dibelakang setiap sholat yang wajib, adalah ia dalam pemeliharan Allah hingga shalat berikutnya.” (HR Thabrani)

• Dari Abi Hurairoh ra bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang bertasbih (Maha Suci Allah) dibelakang setiap sholat 33 x dan bertahmid (Alhamdulillah) 33 x dan bertakbir (Allahuakbar) 33 x dan jumlah 99 x. Kemudian ia membaca (untuk) menyempurnakannya menjadi 100 (seratus) yaitu kalimat: Laa ilaahaillal laahu wahdahulaa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli syai’in qodir, niscaya diampunilah dosa-dosanya walaupun sebanyak (seperti) buih dilautan.”

• Masih Hadist dari Abi Hurairoh ra tetapi tanpa ditutup dengan tahlil:
“Kamu bertasbih , bertakbir dan bertahmid tiga puluh tiga kali dibelakang setiap sholat.” (HR Muttafaq ‘Alaihi)

• Dari Ka’ab bin Ujrah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:
“Pengiring sesudah sholat yang wajib tidak akan kecewa orang yang mengucapkannya atau yang melaksanakannya. Yaitu tiga puluh tiga kali tasbih, tiga puluh tiga kali tahmid, tiga puluh empat kali takbir.” (HR Muslim)

• Berdasar riwayat yang shahih (Lihat Sayid Sabiq: FIQHUS SUNNAH):
“Bertasbih dua puluh lima kali dan bertahmid serupa, bertakbir serupa. Kemudian mengucapkan: Laa ilaaha illa laahu wahdahulaa syarikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahua ‘alaa kulli syai’in qodir, serupa (maksudnya dua puluh lima kali.)” Berdasar riwayat yang shahih (lihat Sayid Sabiq: FIQHUS SUNNAH):

• Dari Abdullah bin ‘Amar, bersabda Rasulullah SAW:
“Dua perkara, barang siapa yang dapat memelihara (mengamalkannya) akan dimasukkan kedalam syorga. Keduanya mudah dan yang mengamalkannya sedikit. Mereka (Para Sahabat) bertanya: “Apa yang dua perkara itu ya Rasulullah ?” Jawab Rasul: “Bahwa kamu memuji Allah (Alhamdulillah) dan bertakbir membesarkan-Nya (Allahu Akbar) dan bertasbih (Subhanallah) dibelakang setiap sholat yang wajib sepuluh, sepuluh.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

• Dzikir khusus dibaca sesudah Shalat Subuh dan sesudah Shalat Maghrib, yaitu:
“Laa ilaaha illal laahu wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodiirun.” (Rawaahu Ahmad wat Turmudzi)

Ket: Barang siapa membacanya sepuluh kali, dituliskan baginya sepuluh kali kebajikan, dihapuskan sepuluh kejahatan dan ditinggikan (kedudukannya) sepuluh derajat. Ia terpelihara pada hari itu dari segala yang tidak disukai dan terpelihara dari gangguan Syetan. Dibacanya setiap selesai sholat Shubuh dan sholat Magrib.


• Dzikir lain khusus dibaca sesudah shalat Subuh dan sesudah shalat Maghrib Hadist dari Muslim bin Harits:
“Berkata Nabi kepada saya: Apabila engkau telah selesai halat Subuh maka bacalah sebelum engkau berbicara kepada orang lain (seseorang): Allahumma ajirnii minan naar, sebanyak 7 (tujuh) kali. Maka sesungguhnya jika engkau mati pada hari itu, Allah SWT menuliskan untuk kebebasan dari api neraka. Dan jika engkau telah selesai dari Shalat Maghrib, maka bacalah sebelum engkau berbicara dengan seseorang: Allahumma innii as’alukal jannah, Allahumma ajirni minan naar, yaitu sebanyak 7 (tujuh) kali. Maka sesungguhnya engkau jika meninggal (mati) pada malam itu, Allah SWT telah menulis engkau bebas dari api neraka.” (HR Ahmad dan Abu Daud)

• Dzikir (do’a) setelah shalat sunnat Subuh (qobliyah Subuh):
“Allahumma rabba jibriila wa miikaiila wa Israafila wa Muhammadin Nabiyyi a’udzu bika minan naari.” Dibaca 3 (tiga) kali. (HR. Ibnu Sunny)

• Kemudia dzikir (do’a) ini:
Barang siapa yang membaca pada Subuh hari Jum’at, sebelum sholat Subuh (qobliyah Subuh):
“Astaghfirullah, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuumu wa utuubu ilaihi, sebanyak tiga kali. Niscaya diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT walaupun sebanyak buih dipermukaan laut.” (HR Ibnu Sunny)

• Dzikir (do’a) yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Mu’adz:
“Sesungguhnya Nabi SAW memegang tangan Mu’adz bin Jabal pada suatu hari, kemudian nabi berkata: Wahai Mu’adz! Sesunguhnya aku sangat sayang kepadamu. Maka Mu’adz menjawab: Yaa Rasulullah, demi ibu dan bapakku, aku juga sangat mencintaimu.

Lalu Nabi SAW berkata: Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu’adz, jangan engkau tinggalkan dibelakang setiap shalat membaca:
“Ya Allah! Tolonglah aku untuk mengingat-Mu (menyebut-Mu) mensyukuri nikmat-Mu dan membaguskan ibadah kepada-Mu.” (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim.)

Saudaraku sesama muslim, seaqidah seiman, sebenarnya masih terlalu banyak keutamaan, faedah, kelebihan, kekuatan dzikrullah, namun saya sudahi (batasi) dulu tulisan (artikel) religius saya ini sampai disini, Insya Allah ditulisan yang lain tentu saja pada judul yang berbeda saya akan menulis yang lebih banyak lagi setentang dzikrullah. Insya Allah!

Tetapi sebelum saya akhiri tulisan-ini, ingin saya menyampaikan keagungan sepuluh surat yang terdapat dalam Al-Quran berikut ini: “Sepuluh hal dapat menolak sepuluh macam bencana, yaitu: Surat Al-fatihah menolak bencana murka Alah, surat Yaasin menolak dahaga dihari kiamat, surat Ad-Duhk-khan menolak kerepotan besar dihari kiamat, surat Al-Waqiah menolak kefakiran, surat Al-Mulk menolak siksa kubur, surat Al-Kautsar menolak serangan para musuh, surat Kafirun menolak datangnya kekafiran dikala terlepasnya nyawa, surat Al-Ikhlas menolak kemunafikan, surat Al-Falaq menolak hasudan orang yang dengki, surat An-Nas dapat menolak perasaan was-was.” (Dikutip dari buku Tanya jawab 75 masalah agama, judul “Al-Hujajul Bayyinah” karangan: Drs. KH Ahmad Dimyathi Badruzzaman, MA.)

Akhirnya sesuai judul tulisan kita tersebut diatas, perhatikan Hadist dari Abi Hurairah ra bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “ Bahwa Allah SWT akan menerangi rumah orang yang berdzikir hingga rumah itu akan terlihat oleh penduduk langit.” Dan sabdanya: “Sesungguhnya penghuni langit melihat rumah-rumah ahli dzikir yang diterangi oleh berdzikir mereka. Sinar itu bercahaya seperti bintang bagi penduduk bumi.” (Dikutip dari buku Artikel-Artikel Religius Bacaan untuk Syiar Dakwah Islam. Jilid 2 oleh: H. Sunaryo. A.Y)

Saudaraku, berkat dzikir (menyebut nama-Mu) Allah SWT akan menerangi rumah-rumah kita dengan cahaya yang bak bintang yang berkedip dimalam hari sehingga terlihat oleh penduduk langit dan sinar yang bercahaya itu seperti bintang bagi penduduk bumi. Subhanallah!
Saudaraku sidang pembaca, mau apa lagi ?! Hayo, sekarang juga kita pasang niat, kita basahi mulut kita, lidah kita dan kedua bibir kita dengan dzikrullah. Terima kasih atas segala perhatian, jumpa lagi kita insya Allah dikesempatan dakwah (lewat tulisan) saya yang lain. Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamu ‘alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
***
(Bahan-bahan (materi) diambil dan dikutip dari buku Dzikir dan Do’a Rasulullah SAW oleh: T.A Lathief Rousydiy, buku Menembus Pintu Pahala Menghapus Dosa, buku Meraih Menggapai Pahala dan Buku Hati Tergetar Melihat Ka’bah, Oleh H. Sunaryo. A.Y)

***
Tulisan (artikel) religius ini dapat anda temukan pada website H. Sunaryo A.Y dengan alamat: Http://www.hajisunaryo.co.nr

1 komentar: